cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
staialhikmahjakarta10@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Hikmah : Journal of Islamic Studies
ISSN : 20882629     EISSN : 25810146     DOI : -
Core Subject : Education,
HIKMAH (ISSN. 2088-2629) is a journal of Islamic Studies which published by ALHIKMAH Islamic Studies Institute Jakarta. This journal is published each semester. It is publication media for research results and the thoughts of lectures, intelectuals, and the observer of Islamic studies. By upholding the spirit of multi disciplinary studies, the HIKMAH journal is providing various research report and articles which related to the f eld of education, social, culture, law, politics, economy, and science. T ey are seriously studied in terms of islamic perspective. the substance of the writings is the responsibility of the writers and doesn’t necessarily ref ected the oppinion of the redaction.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 18, No 1 (2022): Hikmah: Journal of Islamic Studies" : 6 Documents clear
HAK HADANAH PASCA PERCERAIAN MENURUT IBN HAZM Mustori Mustori; Robi’ah Robi’ah; Rohmani Rohmani
Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 18, No 1 (2022): Hikmah: Journal of Islamic Studies
Publisher : STAI ALHIKMAH Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47466/hikmah.v18i1.203

Abstract

AbstractObjectives of research is to know child care of law (hadanah) post divorce the according Ibn Hazm. The research was using qualitative method by approaching normative, besides the kind of method is using qualitative by describing and explanning by library research and data analyze. The result of research by child of cultivation (hadanah) postdivorce the according Ibn Hazm there is mother hand. The mother has the righter to take care of children it than him father, but Ibn Hazm have a different opinion about fall or not in child of cultivation if the mother did get married father. The according Ibn Hazm that is if the mother give burden to cultivate a child in fact get married again, there for not fallin the right cultivation. If husband be trusted in his religion and can be follower to wive there for have rules be permitted.  AbstrakPenelitian ini bertujuan menggali lebih lanjut pendapat ibn Hazm tentang hak asuh anak (hadanah) pasca perceraian. Penelitian ini tergolong pada jenis penelitian pustaka (library Research). Menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan normative, penelitian ini menunjukkan bahwa pemeliharaan anak (hadanah) pasca perceraian menurut Ibn Hazm berada di tangan ibu. Ibu lebih berhak mengasuh anak tersebut di banding ayah dan pihak lainnya. Mayoritas ulama berpendapat gugurnya hak asuh anak bagi si ibu yang telah menikah lagi. Berbeda dengan pendapa Ibn Hazm yang berpendapat tidak gugurnya hak ibu yang sudah menikah lagi terhadap untuk mengasuh anaknya, dengan syarat si ibu dan suaminya dapat dipercaya dalam hal agama dan dunianya. 
KONTROVERSI ISU NEPOTISME KHALIFAH UTSMAN BIN AFFAN Azis Faturokhman; Is Nurhayati
Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 18, No 1 (2022): Hikmah: Journal of Islamic Studies
Publisher : STAI ALHIKMAH Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47466/hikmah.v18i1.208

Abstract

 AbstractUtsman bin Affan was famous as fair chalif and had many achievements during his tenure as chalif. Howefer, all the virtues and achievements during his caliphate seemed to disappear because of his controversial policies. The circulating issues, especially the issue of nepotism caused a rebellion that ended in the death of caliph Utsman bin Affan. Ironically, orientalist historians and some Muslim historians in their writings later branded Utsman bin Affan as the first person to practice nepotism in the history of Islamic civilization. This study aims to explore Utsman bin Affan’s policies were the root of the isu nepotism in his time. This study uses library research to provide and overview of the nepotism controversy during the caliphate of Utsman bi Affan. At the time of caliph Utsman, the issue of nepotism was blowing hard when the rebels accused Utsman bin Affan of firing a number of officials and replacing them with relatives who did not have the ability and capacity to lead the Muslims. As for giving positions to relatives accompanied by considerations of competence, professionalism and trustworthiness, it is not prohibited in Islam. AbstrakUtsman bin Affan dikenal sebagai khalifah yang adil dan banyak memiliki prestasi selama menduduki kursi khalifah. Namun, semua keutamaan dan prestasi selama masa kekhalifahannya seakan sirna karena kebijakannya yang dianggap kontroversial. Isu-isu yang beredar terutama isu nepotisme menyebabkan terjadinya pemberontakan yang berakhir dengan kematian Khalifah Utsman bin Affan. Ironisnya para sejarawan orientalis dan beberapa sejarawan muslim dalam tulisannya kemudian mencap Utsman bin Affan sebagai orang pertama yang melakukan praktik nepotisme dalam sejarah peradaban islam. Penelitian ini bertujuan mengupas lebih dalam kebijakan-kebijakan Utsman bin Affan yang menjadi akar isu nepotisme di masanya. Penelitian ini menggunakan library research untuk memberikan gambaran umum tentang kontroversi nepotisme pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan.  Di masa Khalifah Utsman isu nepotisme ini berhembus kencang ketika para pemberontak menuduh Utsman bin Affan memecat sejumlah pejabat dan menggantinya dengan kerabat yang tidak mempunyai kemampuan dan kapasitas untuk memimpin kaum muslimin. Adapun memberikan jabatan kepada kerabat yang disertai dengan pertimbangan kompetensi, profesionalisme dan sifat amanah, maka tidak dilarang dalam Islam. 
SHALAT KESELARASAN SEMESTA: Keterhubungan Hukum Hakikat dan Hukum Syariat Mohamad Mahrusillah; Abusiri Abusiri
Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 18, No 1 (2022): Hikmah: Journal of Islamic Studies
Publisher : STAI ALHIKMAH Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47466/hikmah.v18i1.204

Abstract

AbstractThis article aims to explore the cohesion and harmony of the meaning of prayer that connects the law of occurrence (essence) and the law of brushing (Shari'a) as the main capital of the progress of one nation's civilization. This study uses a linguistic approach that is analyzed linguistically by researchers and literature study. From the results of the analysis and study of the author, it was found that individuals who halt their lives by interpreting the concept of 3 (three) pillars of prayer will harmonize the law of their essence and the law of the rule of worship against themselves. The pattern of harmony between the laws of nature and the laws of collective Sharia will build prosperity for mankind, and will give birth to blessings in the form of prosperity and progress of one nation's civilization. AbstrakArtikel ini bertujuan untuk menggali kohesi dan harmoni pemaknaan shalat yang menghubungkan hukum kejadian (hakikat) dan hukum penyikapan (syariat) sebagai modal utama kemajuan peradaban satu bangsa. Kajian ini menggunakan pendekatan linguistik yang dianalisa secara kebahasaan oleh peneliti dan pendekatan studi literatur. Dari hasil analisa dan kajian penulis ditemukan bahwa individu yang menshalatkan kehidupannya dengan memaknai konsep 3 (tiga) rukun shalat akan menyelaraskan hukum hakikat dirinya dan hukum aturan penyikapan terhadap diri. Pola keselarasan hukum hakikat dan hukum syariat kolektif akan terbangun kesejahteraan untuk umat manusia, serta akan melahirkan keberkahan berupa kemakmuran dan kemajuan peradaban satu bangsa.
THE DEVELOPMENT OF THE MODERN SOCIETY ORDER MOVEMENT IN INDONESIA AND PAKISTAN Ekawati Ekawati; Yani’ah Wardhani; Fatkhul Mubin
Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 18, No 1 (2022): Hikmah: Journal of Islamic Studies
Publisher : STAI ALHIKMAH Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47466/hikmah.v18i1.205

Abstract

AbstractUrban Sufism is a phenomenon that occurs in almost all major cities in the world. In a metropolis environment that is increasingly strongly influenced by postmodern culture, the presence of classes of spirituality is both promising and worrying. On the one hand, the discourse of spirituality becomes the guardian of the "sanctity of the soul". But on the other hand, spirituality is also feared to be trapped in the mechanisms of life of postmodern society. This research is an academic study to determine  the impact of the tarekat movement on people's lives in Indonesia and Pakistan, as well as enrich the  insight into social and diverse life a.  The research method used in this research is a qualitative method carried out through tracing and reviewing information from a number of library materials (library research) and interviews. AbstraksUrban Sufism merupakan fenomena yang terjadi nyaris di segenap kota besar di dunia. Dalam lingkungan masyarakat metropolis yang kian kuat dipengaruhi budaya postmodern, kehadiran kelas-kelas spiritualitas merupakan sesuatu yang menjanjikan sekaligus mengkhawatirkan. Di satu sisi, wacana spiritualitas menjadi penjaga “kesucian jiwa”. Namun di sisi lain, spiritualitas juga dikhawatirkan dapat terperangkap dalam mekanisme kehidupan masyarakat posmodern. Penelitian ini adalah sebuah study akademis untuk mengetahui dampak gerakan tarekat pada kehidupan masyarakat di Indonesia dan Pakistan, serta memperkaya wawasan kehidupan bermasyarakat dan beragama. Metode penelitian yang digunakan pada penelitin ini adalah metode kualitatif yang dilakukan melalui penelusuran dan pengkajian informasi dari sejumlah bahan pustaka (library research) dan wawancara. 
PERSPEKTIF SANTRI TAHFIDZ MAMBAUSH SHOLIHIN GRESIK TENTANG KH. KHOLIL BANGKALAN MADURA Nur Faizin; Abduloh Safik; Najwatul Ummah; Nur Maulidah
Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 18, No 1 (2022): Hikmah: Journal of Islamic Studies
Publisher : STAI ALHIKMAH Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47466/hikmah.v18i1.206

Abstract

AbstractThis paper is a report from research on how the views of santri tahfidz Mambaus Sholihin (MBS) Gresik towards KH. Kholil Bangkalan, where he is known as a prominent cleric, charismatic, and has many karomah. This research also aims to avoid the journey of his life by knowing his biography, reviewing the stories related to him. This research aims to find out several things of the privileges possessed by him when he was still taking part in spreading Islamic teachings. In this research, the researchers use a qualitative approach where the technique of data collection uses how to collect data through websites and scientific papers related to KH. Muhammad Kholil and written interviews to several students of Tahfidz MBS and surrounding areas who memorized the Quran. As for the analysis of the data, the researchers use qualitative-descriptive analysis that combines to analyze or explain the writing of various data collected in the form of written survey results and from scientific works that have been published. Abstrak Artikel ini merupakan laporan dari peneltian tentang pandangan santri tahfidz Mambaus Sholihin (MBS) Gresik terhadap KH. Kholil Bangkalan. Beliau dikenal sebagai seorang ulama terpandang, karismatik, dan memiliki banyak karomah. Penelitian ini bertujuan untuk napak tilas perjalanan hidup beliau dengan cara mengetahui biografi, menelaah kembali cerita-cerita yang berhubungan dengan beliau, juga untuk mengetahui beberapa keistimewaan yang dimiliki oleh beliau ketika masih berkiprah menyebarkan ajaran Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dimana teknik pengumpulan datanya menggunakan cara mengumpulkan data lewat website dan karya ilmiah yang terkait dengan KH. Muhammad Kholil dan interview tertulis kepada beberapa santri Tahfidz MBS dan sekitarnya yang menghafal Al-Quran. Sedangkan untuk analisis datanya menggunakan analisis deskriptif kualitatif yang berfugsi untuk menganalisis atau memberi penjelasan tentang tulisan dari berbagai data yang dikumpulkan berupa hasil survey tertulis dan dari karya ilmiah yang sudah dipublikasikan. 
KONSEP REMAJA DALAM ISLAM MENUJU NEGARA ADIDAYA 2045: Telaah atas Pemikiran Adian Husaini Nofi Maria Krisnawati; Ichsan Ramadhan; Hasyim As’ari
Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 18, No 1 (2022): Hikmah: Journal of Islamic Studies
Publisher : STAI ALHIKMAH Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47466/hikmah.v18i1.207

Abstract

AbstractThis study aims to determine the concept of muslim teenagers towards a superpower country in 2045 according to Adian Husaini. This research is a descriptive study of library research, by reading, researching, and reviewing Adian Husaini book’s dealing with the concept of muslim teenagers. The nature of this research is receptive, researchers explore information from books written by Adian Husaini in preparing teenagers to Superpower Country 2045, regarding the concept of teenagers who do not away in globalization and do not forget their origins, based on Pancasila and also the religion they believe in respectively. The study raised in this research relates to matters that are contrary to western culture and national culture that must be prepared for teenagers to Indonesia in 2045 which will become one of the superpowers and will be in the spotlight in Asia and even the world. The results of this study stated that Adian Husaini wants the younger generation to be ready going to the era of globalization that will come by not forgetting the history of the previous people for example the Prophet Muhammad SAW. Mental maturity, both physically and spiritually from a young age going to big things, especially also from the aspect of morality and devotion to the creator which is the main basis for teenagers to conquer the world. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep remaja dalam Islam menuju Negara Adidaya 2045 menurut pandangan Adian Husaini. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif studi kepustakaan atau library research, yaitu dengan membaca, meneliti, dan mengkaji buku Adian Husaini yang berhubungan dengan konsep remaja dalam Islam. Sifat dari penelitian ini yaitu reseptif, peneliti mencari dan menggali informasi dari buku yang ditulis oleh Adian Husaini dalam mempersiapkan para remaja untuk menghadapi Negara Adidaya 2045, mengenai konsep remaja yang tidak hanyut dalam globalisasi dan tidak melupakan asalnya baik asal Negara yang berdasarkan Pancasila dan juga agama yang mereka yakini masing-masing. Kajian yang diangkat dalam penelitian ini berkaitan hal-hal yang bertentangan dengan budaya barat dan budaya nasional yang harus dipersiapkan bagi para pemuda untuk menghadapi Indonesia tahun 2045 yang akan menjadi salah satu Negara Adidaya dan akan menjadi sorotan di Asia bahkan Dunia. Dari hasil penelitian ini terungkap bahwa Adian Husaini menginginkan generasi muda siap menghadapi era globalisasi yang akan datang dengan tidak melupakan sejarah orang-orang terdahulu dengan mengambil contoh dari Nabi Muhammad SAW. Kematangan mental baik jasmani maupun rohani sejak muda untuk menghadapi hal yang besar terutama juga dari aspek akhlak dan ketakwaan kepada sang pencipta yang menjadi dasar utama para remaja untuk menaklukan Dunia.  

Page 1 of 1 | Total Record : 6